Lihat juga
10.07.2019 03:29 AM
Pemangkasan persediaan OPEC dan ketegangan di Timur Tengah melebihi kekhawatiran akan potensi penurunan permintaan minyak. "Emas hitam" terus naik, meskipun terdapat konflik dagang antara Amerika Serikat dan China yang menahan pertumbuhan ekonomi dunia dan oleh karena itu, permintaan untuk minyak. OPEC dalam kerja sama dengan Rusia sepakat memperpanjang perjanjian pengurangan persediaan hingga Maret 2020. Minyak mentah Brent naik 15 sen ke 64,62 dolar per barel, WTI Amerika naik 9 sen ke 57,75 dolar per barel. Pada umumnya, Brent tahun ini telah tumbuh hampir 20%, dan tampaknya level ini bukanlah batasnya. Ketegangan di Timur Tengah juga berkontribusi pada kenaikan harga, khususnya kekhwatiran mengenai kesepatan yang melarang program nuklir Iran.
"OPEC dan para sekutunya melakukan segala hal yang dapat dilakukan untuk menopang pasar minyak. Harga minyak akan tetap tinggi untuk beberapa bulan mendatang, atau setidaknya tidak akan turun," PVM meyakini. Minyak juga mendukung perkiraan untuk simpanan AS yang menurut para analis, akan berkurang 3,6 juta barel. Selain itu, pada awal Juli, produksi minyak di Rusia turun hampir ke level terendah selama tiga tahun karena penurunan produksi dari produsen terbesar Rusia, Rosneft. Alasan penurunan adalah terdeteksinya kontaminasi minyak di saluran pipa Druzhba.
You have already liked this post today
*Analisis pasar yang diposting disini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan Anda namun tidak untuk memberi instruksi trading.
